Kamis, 07 November 2013

Renungan: SENDA GURAU


Disajikan kembali oleh : Raden Suhartono, SH
( Ketua Komite Penanggulangan Krisis - KOMPAK Dewan Dakwah Islamiyah Perwakilan Asahan - Tanjungbalai )
 
Perkataan yang baik dan benar akan mengangkat derajat manusia,
sedangkan perkataan yang jelek akan membuka kesempatan kepada setan
untuk menjerumuskan manusia ke dalam perselisihan dan pertikaian.

“Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, ‘Hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang lebih baik (benar). Sungguh, setan itu (selalu)
menimbulkan perselisihan diantara mereka…” (Al-Isra’ [17]: 53)

Dari Abu Hurairah bahwa Rasul saw. bersabda, “Barang siapa yang beriman
kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaknya ia berkata baik atau diam.”
(HR. Ahmad, An-Nasa’i, Tirmidzi, Ibnu Majah)

Sebab-sebab
omongan yang tidak bermakna adalah karena kita ingin mengetahui sesuatu
yang sebenarnya tidak kita butuhkan. Atau dikarenakan menceritakan
sesuatu yang tidak ada faedahnya.

Semua ini adalah akhlak jelek yang harus dijauhi!

“Diantara tanda baiknya keislaman seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak ada manfaatnya.” (HR. Bukhari, Muslim)

Terkadang kita bersenda gurau dengan enjoy. Orang yang sering melakukan
senda gurau akan menghilangkan kearifan dirinya, disamping juga akan
menyebabkannya banyak tawa.

Nabi Muhammad Saw. mengingatkan
tentang tawa yang berlebihan, Beliau bersabda, ”Jangan tertawa
berlebihan, sesungguhnya tertawa yang berlebihan dapat mematikan hati.”
(HR. Abu Dawud, Ibnu Majah)

Sebagian orang berbohong dengan dalih bergurau. Ini sangat tidak baik!

Rasul bersabda, “Celakalah bagi orang yang berkata lalu dia berbohong
agar orang lain tertawa. Celakalah baginya, celakalah baginya.” (HR.
Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi)

dikutip dari Stts "Destinasi Pengembaraan Ruh"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar