Tanjungbalai,ASPOS
Ratusan pedagang pasar Bahagia Kota Tanjungbalai melakukan unjukrasa dan mengusai ruang
gedung DPRD, Kamis (31/10).
Aksi pedagang
menuntut Pemko Tanjungbalai dan DPRD untuk memberikan jaminan serta
menandatangani nota kesepahaman dengan para pedagang yang akan direlokasi
terkait rencana pembangunan Pasar Bahagia dalam waktu dekat.
|
Sebelum
melakukan aksinya para pedagang sempat
berorasi di sekitar bundaran Jalan Jenderal Sudirman, persisnya di bundaran
tugu Adipura.
Dalam
orasinya, pedagang meminta, jika pembangunan Pasar Bahagia dilaksanakan, maka
seluruh kawasan di lokasi pasar tersebut harus dikosongkan, sehingga tidak
menimbulkan kesenjangan diantara sesama pedagang.
Pemko Tanjungbalai harus tegas dan memberikan fasilitas tempat yang layak bagi pedagang yang akan direlokasi. Jika pasar yang dibangun selesai dikerjakan, pihak DPRD bersama pemko tetap memberikan kios maupun meja kepada pedagang sebelumnya, yakni di lantai dasar.
Bila ke
tiga poin tersebut tidak dipenuhi pihak Pemko Tanjungbalai maupun DPRD, para
pedagang dengan tegas akan menolak dan melakukan perlawanan hingga tetes
darah penghabisan, tegas pedagang.
Tidak sabar untuk penyampaian unek-uneknya di Komisi B yang dipimpin Ketuanya, H Handayani dan anggota Leiden Butar-Butar, Hj Roslina Dewi Sirat, Selamat Simangunsong dan Wakil Ketua DPRD, Hj Zainab Hadi LC, akhirnya pedagang menerobos dan menguasai ruang rapat. Usai menyampaikan empat tuntutan, para pedagang meninggalkan ruangan dewan, membuat Komisi B terkejut karena tidak sempat menyampaikan pendapat dan saran kepada para pedagang. Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Bahagia, Andika Putra menegaskan, unjukrasa yang dilakukan pedagang bukan menolak rencana pemerintah melanjutkan pembangunan Pasar Bahagia, tetapi meminta jaminan, jumlah kios yang dibangun harus dapat menutupi kebutuhan pedagang mencari nafkah, tegasnya. Menanggapi hal itu, Kepala Disperindag Tanjungbalai, Nedi Hamlet SE didampingi Kabid Perdagangan, Dra Dortiah mengungkapkan, pembangunan Pasar Bahagia senilai Rp 5,5 miliar bersumber dari Dana Bantuan Daerah Bawahan (BDB) Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran (TA) 2013 itu tetap dilanjutkan. " Sesuai hasil pelelangan yang diselenggarakan, pekerjaan proyek pembangunan pasar ini dilaksanakan PT Fauzan Usaha Mandiri dengan konsultan Hamidah. Bahkan, jumlah kios yang bakal dibangun diperkirakan lebih banyak dari sebelumnya, yakni 75 kios, di antaranya di lantai I (atas) 35 kios dan di lantai dasar 40 kios. Sementara kios sebelumnya hanya tercatat sekitar 58 unit. Namun, bila para pedagang berkenan menempati kios yang berada di lantai atas, kemungkinan semuanya terpenuhi, begitu juga dengan tuntutan yang disampaikan mereka terkait dengan MoU ( Memorandum Of Understandyng) akan dipertimbangkan," ujarnya.(bp) |
Kamis, 07 November 2013
Aksi Pedagang Tuntut Pemko Tanjung Balai dan DPRD Beri Jaminan Tempat yang Layak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar